Saturday, April 9, 2011

MENEGOSIASIKIAN GAJI DI SESI INTERVIEW, HARUSKAH PASANG HARGA?



Selamat! Anda dipanggil officer perusahaan untuk mengikuti Interview test. Apa saja yang sudah Anda persiapkan? Dress up agar dilirik saja tentu tidak cukup. Namun Anda juga harus mempersiapkan diri untuk cermat dalam menjawab pertanyaan officer saat interview, salah satunya ketika ditanya tentang  tawaran “gaji”.
Berbicara soal negosiasi gaji saat sesi interview memang selalu menjadi hal yang mengkhawatirkan. Beberapa orang ahli yang sudah berpengalaman pun juga mengalami kekhawatiran ini. Takut tawaran yang diajukan terlalu tinggi sehingga menggagalkan interview test Anda dan kesempatan bekerja di perusahaan yang Anda inginkan lewat begitu saja. Atau dalam beberapa kasus tawaran gaji yang diminta jobseeker justru terlalu rendah sehingga menyesal di kemudian hari.
UKUR KEMAMPUAN PERUSAHAAN
Kebanyakan jobseeker masih merasa bingung ketika pewawancara mengajukan tawaran gaji yang diinginkan calon karyawan. Dalam interview, gaji ini perlu dinegosiasikan dengan tepat agar sesuai dengan kemampuan dan harapan jobseeker. Ketika proses negosiasi, haruskah jobseeker pasang “harga”? Sebelum menentukan “harga jual”, sebaiknya ukur dulu kemampuan perusahaan agar Anda tidak salah mengajukan penawaran.
Interviewer dari perusahaan tentu akan berusaha memberikan penawaran gaji lebih rendah dari yang seharusnya bisa Anda dapatkan. Nah inilah yang seringkali menjadi “jebakan” dalam Interview test. Jika Anda tidak siap bernegosiasi maka Anda bisa masuk ke dalam “jebakan” ini.
Lalu, bagaimana cara menegosiasikan gaji dengan tepat? Menurut Eko Zani Darmawan, Kepala Bidang HRD Mining PT. Newmont Nusa Tenggara (PT. NNT), yang pasti adalah Anda perlu mengajukan tawaran yang rasional. Untuk mengetahui berapa jumlah yang rasional ini, Anda mesti mencari tahu perkiraan standar gaji yang berlaku di perusahaan tersebut . “Anda harus mengukur kemampuan perusahaan dengan melakukan penelitian kecil-kecilan”, paparnya. Berikut ini beberapa faktor yang bisa Anda gunakan sebagai panduan untuk mengukur kemampuan perusahaan.
Kualitas Pribadi
Kualitas calon karyawan tentu menjadi salah satu pertimbangan penting yang harus dilihat pertama kali. Menurut Eko, hal ini dikarenakan setiap perusahaan menentukan standar penggajian berdasarkan latar belakang pendidikan, pengalaman kerja, dan prestasi seorang karyawan. Semakin tinggi nilai poin-poin tersebut seorang karyawan dianggap memiliki kualitas yang lebih. Pasalnya, karyawan dengan kualitas lebih ini diharapkan mampu memberikan kontribusi lebih pula bagi perusahaan. Sehingga tentu gaji yang didapatkan bisa lebih tinggi dari standar perusahaan. Nah, coba Anda nilai kualitas Anda sendiri apakah poin-poin yang Anda miliki sekarang sudah layak untuk digunakan dalam menegosiasikan “harga” yang tinggi saat interview?
Besar Perusahaan
Besar kecilnya perusahaan juga dapat Anda gunakan sebagai panduan untuk menentukan ekspektasi gaji. Pada umumnya perusahaan yang besar akan mampu membayar karyawannya dengan gaji yang cukup besar pula. Anda bisa mencari tahu standar gaji di perusahaan yang Anda inginkan dengan bertanya kepada teman atau kenalan yang sudah bekerja di sana atau mencarinya dengan browsing di internet. Selain itu, penting juga untuk mengetahui fasilitas apa saja yang ditawarkan perusahaan untuk karyawannya, tingkat kesejahteraan karyawan, serta bagaimana performa perusahaan tersebut saat ini. Dengan ini Anda dapat memperkirakan standar gaji perusahaan tersebut.
Jenis Industri
Sebelum menentukan gaji yang Anda inginkan sebaiknya Anda cari tahu dulu pekerjaan yang Anda inginkan ini bergerak di bidang apa. Karena berbeda jenis industri tentu akan berpengaruh pada parameter penggajian. Eko memberi contoh misalnya, perusahaan yang bergerak di bidang tambang dan oil and gas biasanya memiliki standar gaji yang lebih tinggi dibanding industri lain yang resiko kerjanya lebih rendah seperti perbankan. Selain itu, Anda juga bisa membandingkan rata-rata gaji untuk sebuah profesi tertentu di beberapa industri yang berbeda. Dengan gambaran umum ini, Anda dapat menentukan ekspektasi gaji secara lebih spesifik sehingga berguna dalam proses negosiasi nanti.
Lokasi Kerja
Lokasi atau tempat dimana kita akan bekerja tentu juga menjadi indikator penting untuk memperkirakan standar gaji. Setiap daerah pasti memiliki standar UMR dan gaya hidup yang berbeda. Oleh karena itu standar gaji sebuah perusahaan di kota besar dan kota kecil bisa berbeda meskipun perusahaan tersebut bergerak di bidang yang sama sekalipun. Kecenderungannya, perusahaan yang berlokasi di kota besar akan memiliki standar gaji yang lebih tinggi dibandingkan yang berada di kota kecil. Namun, bukan berarti perusahaan yang berada di kota kecil tidak mampu memberi gaji lebih tinggi. Hal ini ditentukan kembali oleh skala perusahaan serta jenis industri perusahaan tersebut. Seperti PT. Newmont Nusa Tenggara misalnya yang merupakan sebuah perusahaan swasta asing yang bergerak di industri pertambangan, diakui Eko memiliki standar gaji yang tinggi meskipun lokasinya berada di sebuah kota kecil di Pulau Sumbawa.
Iklim Bisnis
Iklim bisnis yang cenderung berubah dari waktu ke waktu akan turut mempengaruhi performa perusahaan yang berdampak pula pada pendapatan karyawan. Dalam situasi krisi ekonomi misalnya, banyak perusahaan yang tidak mampu menaikkan gaji karyawan. PHK (pemutusan hubungan kerja) justru terjadi di banyak perusahaan yang tidak sanggup menggaji karyawannya.  Sebaliknya, ketika kondisi ekonomi membaik, beberapa perusahaan bahkan bisa memberikan kenaikan gaji karyawan hingga mencapai 30%. jadi jangan lupa untuk melihat dan mempertimbangkan iklim bisnisuntuk menentukan standar gaji yang Anda inginkan. Jangan sampai Anda memasang harga tinggi di saat banyak perusahaan tidak mampu membayar lebih dari gaji standar.

Nah..dengan mempelajari faktor-faktor di atas, Anda bisa menentukan standar gaji yang Anda inginkan dengan lebih masuk akal. Bersiaplah dan lakukan penelitian kecil-kecilan dengan cermat dari sekarang agar Anda bisa dengan percaya diri memberikan tawaran gaji saat negosiasi. Jadi, apakah “harga jual” yang Anda pasang sudah sesuai dan pantas untuk Anda? (Rahma)

No comments:

Post a Comment